Anggota DPR RI Sukamta menyebut persoalan di Papua sudah sangat serius.

Anggota Komisi I DPR RI Sukamta memohon pemerintah buat menghentikan sejenak isu pemindahan bunda kota. Pemerintah dimohon lebih fokus dalam menuntaskan perkara di Papua. Dia menyebut perkara di Papua telah sangat sungguh- sungguh.

" Pemindahan bunda kota itu berarti, tetapi perkara Papua lebih berarti buat dituntaskan terlebih dulu. Jangan hingga atensi kita teralihkan oleh hal- hal yang tidak begitu menekan," kata Sukamta dalam keterangannya,

Bermacam aksi mahasiswa Papua di sebagian Kota Besar, penolakan rombongan Gubernur Papua serta Jatim oleh Mahasiswa di Asrama Papua pada Rabu 28 Agutus 2019 dan masih dimatikannya jaringan internet di Papua sampai dikala ini bagi Sukamta mengindikasikan perkara Papua sudah hingga pada tingkat yang sangat sungguh- sungguh.

" Aku kira persoalannya sangat sungguh- sungguh, cuma saja kita masih lumayan hitam atas apa yang terjalin sebetulnya kenapa hingga berlarut- larut. Aku berharap Pemerintah lebih transparan tentang perkara Papua," ucap Poltikus PKS ini.

Sehabis berjalan 2 minggu, Papua belum menampilkan pertumbuhan yang signifikan. Pada Rabu( 29/ 8), apalagi konflik kembali rusak di Deiyai dengan tumbangnya satu korbam jiwa dari aparat, serta 2 korban dari masyarakat.

Sekretaris Fraksi PKS ini memperhitungkan, pemerintah butuh lekas membuat langkah yang lebih substantif serta teliti buat selesaikan Papua. Dari laporan sebagian studi di Papua, anggapan sebagian besar responden Masyarakat Papua mmerasa menemukan perlakuan tidak adil serta pula merasa dipinggirkan akibat hadirnya pendatang." Sementara itu Pak Presiden telah 13 kali mendatangi Papua serta pemerintah mengklaim membangun banyak infrastruktur di Papua," ucap Anggota DPR RI asal Yogyakarta ini.

Oleh karena itu, bagi Sukamta, butuh lekas diformulasikan oleh pemerintah baik jadwal jangka pendek buat mengembalikan atmosfer yang kondusif serta jadwal jangka panjang buat menanggulangi perkara mendasar yang dialami masyarakat Papua.