Pemerintah berebut untuk mengatasi kebakaran lahan dan hutan yang telah menghancurkan Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing di Jawa Tengah, tetapi medan yang menantang dan angin kencang menghambat upaya memadamkan api.
Tim gabungan yang terdiri dari personil dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Militer Indonesia dan polisi, serta relawan, telah meningkatkan upaya mitigasi sejak kebakaran dimulai. Tetapi pada hari Jumat, kebakaran terus terjadi.
"Bahkan helikopter menghadapi kesulitan dalam memadamkan api dengan bom air, karena mereka hampir tidak dapat melakukan manuver melalui medan yang menantang seperti itu," kata kepala tindakan BPBD Temanggung Gito Wangaldi pada hari Jumat.
Kebakaran di Mt. Sindoro, yang dimulai pada Jumat pekan lalu, telah membakar 245 hektar lahan dan vegetasi di daerah itu, sementara 239 ha telah terbakar oleh kebakaran di Mt. Sumbing, yang mulai menyebar pada hari Senin, menunjukkan data BPBD.
“Angin kencang dapat menyebabkan api menyebar dengan cepat, yang dapat membuat relawan yang tidak tahu daerahnya berisiko,” kata kepala dinas BPBD Wonosobo Prayitno.
Sementara itu, pihak berwenang telah memuat kebakaran di Mt. Sindoro sehingga api tidak akan menyebar ke selatan, di mana Pusat Mitigasi Bencana dan Geologi telah memasang seismograf, 100 meter dari lokasi kebakaran, kata Koordinator Lapangan Pencarian dan Penyelamatan Jawa Tengah Sutikno.
Semua jalur hiking yang mengarah ke puncak-puncak gunung telah ditutup dan tidak ada pejalan kaki yang terperangkap di area itu, Prayitno menambahkan. (afr / swd)
No comments:
Post a Comment