Pihak berwenang menduga bahwa seorang bayi perempuan yang meninggal di Rumah Sakit Panyabungan di Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara, pada Kamis malam telah terinfeksi oleh virus rubella.
Anak kelima dari penduduk Kecamatan Panyabungan Kota, Tatang dan Suryanti meninggal tujuh jam setelah lahir melalui operasi caesar. Dia dilahirkan dengan satu mata dan tidak ada hidung, kondisi yang dikenal sebagai cyclopia.
Kepala Dinas Kesehatan Mandailing Natal, Syafruddin Nasution, mengatakan bahwa cyclopia jarang terjadi, dengan kasus terakhir dilaporkan di Mesir pada tahun 2015.
"Ini adalah pertama kalinya kami menemukan kasus bayi yang lahir dengan cyclopia di Indonesia," katanya kepada The Jakarta Post, Jumat. "Sayangnya, dia meninggal beberapa jam kemudian."
Dia mengatakan tim medis awalnya memperkirakan bahwa bayi hanya akan bertahan selama lima jam karena kondisinya. Ketika dia lahir, dia tidak menangis dan membiru dengan detak jantung di bawah 100 detak per menit. Dia berhasil bertahan selama dua jam lebih lama dari yang diperkirakan.
Syarifuddin mengatakan bahwa dugaan bahwa virus rubella adalah penyebab kematiannya.
Agensi akan mengirim Suryanti ke rumah sakit di Medan, Sumatera Utara, untuk diperiksa.
Organisasi Kesehatan Dunia mencatat 800 kasus rubella pada tahun 2016. Virus, yang menyebabkan ruam pada kulit, umumnya menginfeksi anak-anak dan remaja. Namun, virus ini juga dapat menginfeksi wanita hamil, menyebabkan sindrom rubela bawaan atau bahkan kematian pada bayi baru lahir.
No comments:
Post a Comment