Gerakan Berbelanja Kepada Orang Muslim - TEGALSIANA

Latest

INDONESIAN ENGLISH AND JAVANESE

Tuesday

Gerakan Berbelanja Kepada Orang Muslim

Beberapa hari kemarin, di Jakarta telah terlaksana suatu gerakan moral tentang gerakan yang menuntut Cagub DKI Jakarta Kohok tentang kasusnya yaitu Penistaan Agama Islam terkait dengan Ayat Al Quran Al Maidah 51, sehingga yang berakibat adanya gerakan-gerakan dari ormas Islam di wilayah ini, Di Tegal sendiri pada waktu itu dilakukan setelah sholat Jum;at yang dihadiri oleh beberapa elemen masyarakat, pelajar Islam dan para aparat, karena pada demonstrasi tersebut kondusif. Tetapi di Jakarta lebih Hot lagi, Hingga akhirnya Kohok dinyatakan sebagai tersangka. 

Cukup senang dia sebagai Tersangka, tetapi tidak ditahan-tahan, dan uniknya Kohok bisa leluasa kampanye ke sana ke mari.  Tetapi alangkah Hotnya disaat Kohok kampanye banyak warga menolaknya. Karena alasan bahwa dia adalah Sang Penista. Sehingga banyak elemen masyarakat semakin gerah saja, saat Kohok mengucapkan kepada publik asing bahwa AKSI kemarin dibiayai dengan rincian Rp.500.000 per orang. Seharusnya Kohok koreksi diri, jangan mempengaruhi kondisi yang sampai saat ini masih perlu ditindaklanjuti tentang ketersangkaan Kohok ini. Sepertinya kasus ini diular-ular sampa-sampai ada sebagian masyarakat yang menginginkan pergantian Presiden yang sah. Loh, kenapa sampai Presiden di bawa-bawa ?. Karena mungkin saat pendemo ingin ketemu dengan Sang Joko, dia tidak ada ditempat.  Dia ada melongok proyek di Kota lain, hingga setelah sang pendemo pulang ke tempa asal, barulah sang Joko pulang dari petualanganya. Sampai akhirnya melakukan jumpa Press, yang mengatakan AKSI itu ditunggangi. Loh.

Pasca demo AKSI memang banyak yang berspekulasi hingga saat ini, ada yang mengatakan bahwa akan ada makar (perebuatan kekuasaan). Memang penulis sangat merasakan saat pasca Demo Penista Agama, di media sosial terutama FB banyak aksi-aksi pro dan kontra dan yang pro adalah mereka yang beragama non-muslim tetapi ada yang beragama muslim.dan akun mereka adalah abal-abal (akun palsu, agar tidak diketahui jejaknya). Kegalauan inilah hingga timbul gerakan untuk : 
  1. Rush Money, dimana masyarakat dianjurkan (yang menabung di bank swasta) menarik uangnya secara serentak pada pasca Demo ke 2. Ajakan ini tentu bikin resah pemerintah, karena apabila ini terjadi maka dana di bank swasta akan habis total, bila habis total maka perekonomian akan runtuh yang berimbas kepada kekuasaan RI, Sehingga para petinggi semakin panik. Apalagi orang Islam yang menabung di bank-bank swasta sekitar 46%, mungkin akan semakin merana apabila para penabung manarik uangnya secara serentak. Pengide Rush Money menganjurkan sampai hari H-nya yaitu tanggal 25 Nopember 2016.
  2. Gerakan membeli bahan pokok kebutuhan sehari-hari di warga pribumi muslim, ajakan ini memang positif dan sudah seharusnya warga masyarakat lokal membeli barang-barang produk mereka sendiri. Dengan hal ini maka kesejahteraan meningkat dan dapat meningkatkan ekonomi kerakyatan. Marilah kita bersatu dengan hal-hal yaitu berbelanja di orang-orang KITA sendiri.
  3. Gerakan berbelanja di pasar-pasar tradisional, membeli di pasar tradisional juga membantu ekonomi kerakyatan. Mereka menjual juga berkeinginan mendapat untung, alangkah indahnya apabila masyarakat muslim bergotong royong serta membeli produk-produk dari Umat Muslim. Istilahnya membeli harus gentenan/gantian jangan di warga asing terus, warga lokal juga perlu diperhatikan.

No comments:

Post a Comment

puisi tegalan