Mayor Jenderal Abdelaziz Al-Fagham (kiri) saat mendampingi Raja Salman (Foto: Alexander Nemenov / AFP)
Oleh: Hasmi Bakhtiar
(Pengamat Internasional)
Pengawal Raja Salman, Mayor Jenderal Abdelaziz Al-Fagham (AA) tewas ditembak mati oleh temannya, Mamdouh bin Meshaal Al Ali. Diduga, keduanya terlibat cekcok.
Dilansir dari AFP, Minggu (29/9/2019), berdasarkan pernyataan dari Saudi Press Agency (SPA), Al-Fagham meninggal pada Sabtu (28/9/2019) malam di Kota Jeddah Barat.
Jadi, tewasnya pengawal kepercayaan raja Salman akibat melindungi raja Salman dari percobaan pembunuhan. Saudi ini sekarang negara mafia yang dikelola oleh keluarga mafia.
Jadi tewasnya AlFagham bukan karena cekcok seperti yang diberitakan banyak media. AlFagham memiliki kualitas di atas rata2 terutama di bidang keamanan dan militer. Sebab asli tewasnya AlFagham sudah jadi rahasia di kalangan pejabat Amrik dan Eropa.
Siapa yang ingin membunuh raja Salman? Jawabannya adalah: siap yang paling berambisi ingin menjadi raja di Saudi saat ini? Jawabannya jelas MBS (Muhammad bin Salman). Jauh sebelum tewasnya AlFagham MBS sudah ancang2 untuk naik tahta ditandai dg melengserkan Ben Nayef dari jabatan putra mahkota.
MBS mulai lelah menunggu kematian ayahnya. Situasi Saudi yang semakin gak menentu bikin MBS hampir kehilangan kesabaran. Raja Salman yang sudah sakit2an diprediksi ga akan berumur panjang, tapi nyatanya ga mati2.
Pasca tewasnya AlFagham, diangkatlah Said Al Qahthani sbg kepala pengawas raja. Sosok ini sangat dekat dg MBS dan bawahan Saud Al Qahthani, tangan kanan MBS dalam pembunuhan terhadap @JKhashoggi tahun lalu.
Jadi sekarang raja Salman sudah “dipagar” MBS. Terakhir kali raja Salman memarahi MBS karena serangan Houthi bertubi-tubi terhadap Saudi. Dipastikan setelah ini raja Salman ga akan berani memarahi anaknya lagi.
Kenapa MBS begitu vulgar ingin melengserkan ayahnya? Menurut gw ada dua faktor. Pertama faktor Trump dan kedua faktor MBZ (Mohammed bin Zayed, pangeran mahkota Abu Dhabi dan deputi komandan tertinggi Pasukan Angkatan Darat UEA).
Akad MBS untuk didukung Amrik menjadi raja pasca matinya Salman manti adalah dg Trump. Kondisi Trump akhir2 ini membuat MBS cemas. Apalagi ada usaha pemakzulan Trump dari Kongres juga ada kemungkinan Trump kalah di pilpres.
Jika Trump lengser maka semua modal yang sudah dikeluarkan MBS akan hangus. Modalnya ga sedikit, cukup bikin satu negara baru menampung semua pengungsi Arab yang saat ini jadi gelandangan di Eropa.
Faktor MBZ. Semua kebijakan strategis Riyadh era Salman diputuskan dari Abu Dhabi. MBZ berkuasa penuh atas MBS. Saat ini MBZ mulai ragu terhadap kemungkinan MBS menjadi raja. Kegagalan demi kegagalan MBS membuat MBZ mulai berpikir mencari ganti MBS dari internal kerajaan Saudi
Di internal kerajaan sendiri mulai menggeliat perlawanan terhadap MBS. Keluarga Saud mulai mencari figur lain agar mereka semua selamat. Karena jika kerajaan roboh apalagi roboh ke tangan rakyat maka tidak hanya MBS yang masuk neraka dunia tapi semua kelurga kerajaan.
Pangeran Ahmad bin Abdul Aziz dipersiapkan keluarga kerjaan menggantikan MBS. Kegagalan demi kegagalan MBS membuat keluarga kerajaan takut jika sampai kerajaan roboh. Apalagi kesalahan MBS membunuh @JKhashoggi sudah menjadi effect internasional. Sangat fatal.
Mendiang @JKhashoggi dihabisi MBS lewat para pesuruhnya di konsulat Saudi di Istanbul setahun yang lalu. Sebabnya sederhana, @JKhashoggi tidak mau tunduk kepada kepongahan MBS dan malah mendukung Arab Spring dan demokrasi tumbuh di Saudi.
Keterlibatan MBS dalam pembunuhan terhadap @JKhashoggi sudah menjadi rahasia umum. Banyak pejabat dunia mengamini hasil investigasi pihak keamanan Turkey yang mengatakan MBS terlibat dalam pembunuhan @JKhashoggi. Salah satunya senator Marco Rubio.
Gw pribadi meyakini bahwa kasus @JKhashoggi akan mempercepat kejatuhan MBS. Kenapa? Karena MBS membunuh @JKhashoggi di Turkey yang presidennya punya kapasitas memaksa dunia internasional menghukum MBS. Seandainya @JKhashoggi tewas di Mesir atu negara lemah lainnya mungkin ceritanya akan beda.
Erdogan sendiri punya alasan logis untuk menuntaskan kasus kematian @JKhashoggi selain memang karena mereka memiliki hubungan dekat. Dalam disceptation terbarunya Erdogan berjanji akan mengejar otak pembunuhan siapapun dia. Kata Erdogan, babak baru pengusutan kasus ini sudah dimulai
Kembali ke usaha pembunuhan terhadap raja Salman. MBS berpacu dg waktu sebelum Trump jatuh atau MBZ (Abu Dhabi) berubah pikiran. Apapun akan dilakukan MBS demi menjadi raja sekalipun dg membunuh ayahnya, raja Salman.
Kesialan demi kesialan yang didapat Saudi akhir2 ini bisa jadi laknat darah syuhada Rab’ah (Mesir) dan negara muslim lainnya yang didzalimi Raja Salman dan anaknya MBS. Mulai dari kekalahan di hadapan Islamic Republic of Iran bahkan Houthi sampai ekonomi yang hampir ambruk.
Ini Asmaa binti El Baltaghi. Syahidah Rabah yang tewas ditembak pasukan As-Sisi yang dibiayai Saudi. Laknat syuhada lainnya akan terus menghantui para penyokong kudeta di Mesir seperti Salman dan MBS. Mungkin nasib mereka akan sangat mengerikan nantinya.
Dari beberapa dokumen yang gw dapet gw berkeyakinan ke depannya banyak hal2 mengerikan akan terjadi di Saudi. Yah mungkin laknat dari syuhada yang dibunuh memakai uang Saudi sedang diijabah Allah. Semoga Allah selalu melindungi negeri Haram dan Allah hancurkan diktator Arab.
(Dari twitter @hasmi_bakhtiar 03/10/2019)
Sumber https://pkspiyungan.blogspot.comIni Asmaa binti El Baltaghi. Syahidah Rabah yang tewas ditembak pasukan As-Sisi yang dibiayai Saudi. Laknat syuhada lainnya akan terus menghantui para penyokong kudeta di Mesir seperti Salman dan MBS. Mungkin nasib mereka akan sangat mengerikan nantinya. pic.twitter.com/X0t1ohQQfy— Hasmi Bakhtiar (@hasmi_bakhtiar) October 3, 2019
No comments:
Post a Comment